TAHUN PENUH WARNA, TERIMA KASIH 2018!! | ANDRA ALODITA



Hello semua, udah lama juga ya saya absen dari blog. Walaupun ‘hanya’ satu bulan absen, menurut saya sih cukup lama soalnya saya dulu rajin banget update blog hihihi. Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh suka cita, tapi saya merasakan energi luar biasa, semangat dan juga rasa syukur menyelimuti diri saya. Tahun 2018 ditutup dengan sangat manis, dan ingin tau alasannya? Tulisan ini akan sedikit panjang, tapi semoga dapat menginspirasi orang-orang yang membacanya ya 🙂

2018 MENGAJARKAN SAYA BANYAK HAL TENTANG BAGAIMANA MENDENGARKAN DIRI SAYA SENDIRI, MENGHARGAI DAN MENCINTAI DIRI SAYA SENDIRI.

Siapa bilang saya nggak pernah galau, sampai nangis-nangis dan bad mood sepanjang hari? Tentu sesekali ada aja momen seperti ini, namanya juga manusia. Tapi tahun-tahun sebelumnya, cara yang saya terapkan pada diri saya ternyata tidak tepat. Jika sedang merasa sedih, kecewa, cemburu hingga marah, saya lebih sering mengabaikan emosi-emosi tersebut.

Ujung-ujungnya, pada bulan September 2018 saya sempat merasakan psikosomatis. Psikosomatis adalah istilah gangguan psikosomatis digunakan untuk menggambarkan penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor mental, seperti stres dan kecemasan.

Baru disadari, saya cukup sering mengalami psikosomatis jika mental saya lagi drop banget. Efeknya selama ini hanya pusing, sesak nafas hingga mual-mual.

Bulan September yang lalu, apa yang terjadi dengan tubuh saya semakin parah. Bukan hanya sesak nafas, perut saya nyeri luar biasa selama seminggu. Alhasil, gak bisa beraktifitas, bangun dari tempat tidur saja susah. Saya diopname selama 2 hari karena sudah tak tahan lagi dengan rasa sakitnya.

Pesan pertama, jangan pernah sepelekan yang namanya ‘stres’ dan emosi ya teman-teman.

Setelah opname, saya harus berangkat ke Taiwan. Sepulang dari Taiwan, saya terapi ke konselor dan juga terapis. Iya, dua tempat sekaligus. Biar cepat beres deh masalah dalam diri saya, soalnya kalau dibiarin aja, mental saya akan sangat terganggu dan efeknya akan sangat merugikan.

Suami dan teman-teman dekat sangat mendukung langkah yang saya ambil, Alhamdulillah, setelah itu semuanya berjalan dengan lancar. Saya sempat ikut kelas TAT Raga dengan mbak Diwien Hartono, kelas Mindful Living dan Living Values yang fasilitatornya adalah ibu mertua saya hehehe.

Dalam proses penyembuhan jiwa dan raga saya selama kurang lebih 3 bulan, saya belajar banyak soal menganalisa emosi dan menghadapi energi-energi yang ada di lingkungan saya. Saya tak lagi menunda untuk mengakui emosi saya, karena menunda atau membiarkan emosi tanpa saya menganalisa.. ya akibat terburuknya (yang pernah saya alami) bisa psikosomatis, depresi hingga gangguan mental yang lebih parah.

Saya juga berdoa agar selalu dijauhkan dengan orang-orang yang punya energi negatif, saya juga memberanikan diri keluar dari toxic relationship walaupun hanya sekedar keluar dari sebuah grup Whatsapp.

Alhamdulillah, sekarang tentunya saya semakin membaik dan merasa sangat bahagia. Memang pengalaman itu ‘mahal’ dan luar biasa ya 🙂



DOA-DOA YANG TERJAWAB

Di tahun 2018, saya akhirnya memberanikan diri untuk membuat tim manajemen yang bisa membantu saya menjalankan aktifitas dan mimpi-mimpi saya. Tak disangka, home office pun disulap menjadi management office untuk keperluan segala administrasi dan internal meeting.

Bersyukur sekali, karena yang tadinya orang pikir menjadi blogger itu hanya profesi yang main-main, saya bisa membuktikan pada diri sendiri bahwa ini bukan suatu pekerjaan yang main-main saja. Misi saya sebagai blogger dan content creator adalah bisa berbagi hal bermanfaat dan kebaikan dengan orang lain, karma baik seakan terus berputar dan Semesta berkonspirasi dengan selalu menunjukkan jalan yang baik untuk saya dan keluarga.

Tahun 2018 ditutup manis dengan pameran tunggal pertama suami saya, yang merupakan hasil kerja kerasnya selama satu tahun terakhir. Bukan sesuatu yang mudah buat saya, apalagi profesi-profesi yang dilakoni saya dan suami bukan ‘profesi aman’ seperti yang orang jaman dulu pikirkan. Memang suami saya telat berkarier, nyoba ini itu tapi kurang yang berjalan dengan baik.

Perlu waktu untuk dirinya dan juga saya untuk sama-sama meyakinkan bahwa hal-hal yang membuat kita bahagia akan menghasilkan sesuatu yang besar. Pernikahan kami juga tak selalu berjalan mulus, tapi didukung dengan komunikasi yang baik dan selalu berpegang dengan prinsip dan nilai-nilai yang kami percaya.. kami yakin bisa mewujudkan mimpi-mimpi bersama.

Memang kesabaran saya akhirnya terbayarkan dengan semua yang sudah dicapai di tahun 2018 ini, terharu luar biasa karena nggak pernah nyangka apa yang saya doakan semua terjawab satu per satu. Banyak sekali yang saya syukuri di tahun 2018 ini, semoga tahun 2019 nggak kalah seru!

Jika memang sudah waktunya,
Jika memang sudah siap,
Maka semua akan terjawab

Jangan berhenti berusaha,
Jangan lupa menikmati dan bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki


Karena kelak kamu akan merasa nikmatnya rasa bahagia yang sesungguhnya.


 photo 2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg



Source link

Leave a Comment